Sebagai seorang pemain game online, kalian tentu pernah mendengar istilah F2P, B2P, ataupun P2P dong. Ketiga istilah itu mengacu pada bagaimana cara kalian bisa mendapatkan game tersebut. Apakah gratis ataupun tidak gratis.
Walaupun sering mendengar ketiga istilah itu, apakah kalian mengerti artinya? Lalu manakah yang paling cocok untuk kalian?
Free to Play (F2P)
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Free to play atau F2P, bisa diartikan sebagai game gratisan. Walau pada prakteknya, kalian tidak sepenuhnya mendapatkannya gratis.
Memang betul, kalian bisa mengakses game ini tanpa biaya sama sekali. Kalian juga tidak perlu membeli kopian dari game ini. Cukup datang ke situs resmi game tersebut, dan segera unduh clientnya. Maka kalian bisa langsung bermain. Coba kalian pikir, game F2P itu memungkinkan kalian memiliki sebuah game original. Bahkan bisa didapatkan dengan gratis pula.
Awalnya sih begitu. Tapi, lama kelamaan kalian akan menyadari, bahwa ‘tidak semuanya benar-benar gratis’ . Kalian akan dihadapi dengan pilihan berupa item mall, atau cash shop. Item di dalam cash shop ini hanya bisa dibeli dengan memakai satuan mata uang khusus. Yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan mata uang sungguhan. Item yang dijual di sana biasanya beragam, dari mulai item kosmetik biasa, hingga item yang bisa mempermudah gameplay.
Kalian bisa kok tetap have fun tanpa membeli item mall ini. Walau kadang permainan akan terasa agak ‘susah’. Karena biasanya ada sesuatu yang ‘dikurangi’ dari game F2P ini. Misalnya exp point yang seret naiknya, ataupun senjata-senjata kuat hanya ada di item mall saja. Hati-hati tergoda untuk boros, dan memborong item mall.
Asyiknya F2P? Well, kalian bisa mendapatkan game dengan gratisan. Walau kalian harus maklum, bahwa ada saja sesuatu yang ‘dikurangi’ dari game bertipe ini.
Contoh game : Age of Wushu, Star Wars The Old Republic.
Buy to Play (B2P)
Untuk bermain game B2P, kalian harus membeli kopian tersebut. Well, kalian bisa membelinya dalam bentuk fisik, ataupun dalam bentuk digital.Setelah membeli game B2P itu, kalian mendapatkan kopian game kalian sendiri. Maka kalian bisa langsung bermain.
Ada yang bilang, konsep game online B2P ini mirip dengan PC game non-online. Namun bedanya kalian harus terhubung ke internet untuk bisa memainkannya. Tetapi, setelah kalian membeli kopiannya, maka kalian tidak harus dipusingkan dengan pembayaran bulanan. Apalagi soal item mall yang menggiurkan.
Asyiknya B2P? Tentu saja kalian ‘memiliki’ kopian game itu. Tidak dipusingkan dengan biaya bulanan, atau dengan ‘embel-embel’ item mall. Kalian bisa bermain terus menerus, sampai puas.
Contoh game : Defiance, Guild Wars 2
Pay to Play (P2P)
Pernah mendengar istilah biaya bulanan dalam game online? Nah, game online seperti itu bisa disebut dengan game Pay to play, alias P2P. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya kalian harus membayar untuk bermain. Berbeda dengan game B2P. Dalam B2P, kalian hanya membeli game itu sekali. Lalu terbebas dari biaya bulanan.
P2P biasanya akan mengenakan sejumlah biaya kepada pemainnya. Entah itu mingguan ataupun bulanan. Jika kalian ingin terus bermain, maka kalian harus rutin membayar. Jika kalian tidak membayar? Hmm, kalian tidak bisa mengakses permainan. Sekaligus tidak bisa membuka karakter kalian dalam game itu. Agak berbeda dengan F2P, game P2P tidak mengenal sistem item mall. Tidak perlu sebetulnya. Karena semua konten game tidak ‘dikurangi’, ataupun ‘dibatasi’. Selama kalian sanggup membayar biaya bermainnya, kalian bisa mengakses game itu sepuasnya.
Contoh game : World of Warcraft, Blade and Soul
Kesimpulannya?
F2P, B2P, ataupun P2P, semuanya tergantung dengan kekuatan kantong kalian. Sesuaikan saja dengan anggaran kalian. Pilih mana yang sekiranya paling cocok, dan memadai untuk keuangan kalian. Nah, semoga tulisan di atas bisa memberikan kalian masukan. Saat kalian ingin memilih mau bermain game dengan sistem berbayar. Entah itu gratisan, membayar, atau membelinya.
Source : gamexeon[dot]com
